Langsung ke konten utama

Alhamdulillah Tidak Lolos SNMPTN

Hai...
Apa kabar hasil SMPTN?
Selamat ya buat dia yang udah lulus,dan buat kamu tidak diijinkan kesempatan untuk lulus jalur SNMPTN.
Kalau sedih ya nangis aja, nggak usah ditahan dan nggak usah diumbar lah terlalu jauh di sosial media. 
Nangis lah sekuat-kuatnya nggak perlu malu kita hidup juga memiliki fase naik, turun , sedih, dan senang. 

Aku juga pernah mengalami hal serupa dengan mu, mungkin kita memiliki kesamaan memilih universitas yang kita impikan. Entah itu karena universitasnya emang bener bagus , terkenal , keren , dan tempatnya dekat banget dengan destinasi wisata. Aku memiliki pandangan untuk memilih Universitas dengan alasan "kuliah pasti lebih sibuk , tugas lebih banyak, dan kegiatan organisasi atau komunitas juga menuntut untuk ekstera jadi aku perlu spot main hahah", (niat yang gak perlu ditiru).
Hari itu dimana tepat pengumuman SNMPTN, kalau nggak salah pukul 14.00 WIB. Ada rasa harap -harap cemas pas buka web pengumuman dan ternyata web aku warnanya merah, tahulah itu tandanya apa?.

Sedih?,  jelas aku merasa sedih saat itu,  aku tumpahkan rasa sedih ku menjadi tangis, dan untungnya dirumah tidak ada siapa-siapa. Saat itu aku mulai berpikir bahwasannya jangan mengikuti rasa sedih kita berlarut-larut aku harus bangkit. Akhirnya aku daftar SBMPTN dan Alhamdulilah nya Aku lolos , meski bukan Universitas impian aku. 

Awalnya sih Sedikit memberontak batin aku hahhaha dan  sedikit menolak atas nasib ku. Tapi setelah aku kuliah dan menghabiskan beberapa semester disini aku mulai sadar bahwasanya Tuhan mengirimkan aku di kota kecil ini di universitas yang belum pernah aku impikan ada sesuatu hal yang bakal Tuhan tunjukin ke aku. Kamu pasti pernah dengar kata-kata bijak seperti ini "Tuhan akan kasih yang kamu butuhkan bukan yang kamu inginkan", itu bukan hanya kata bijak sob! Tapi memang benar itu adanya. Aku termasuk golongan orang yang tidak mandirilah ya wkwkwkw, tapi aku bersyukur aku dipertemukan dengan orang-orang yang baik kepada ku, mulai dengan temen-temen yang sudah seperti saudara sendiri sampai pada akhirnya  kami dapat berbagi, berbagi makan, berbagi uang, berbagi minuman tapi kalau doi gak bisa di bagi hehehe. Aku juga bertemu dengan kating-kating yang cukup membantuku diawal perkuliahan, mereka ramah terkadang juga aku meminjam buku atau meminta bantuan untuk mengerjakan tugas kuliah, selain itu aku juga banyak mengambil perjalanan hidup mereka because "sejarah mereka adalah masa depan ku" begitulah kira-kira. 

Bayangin ketika aku lulus SNMPTN belum tentu aku akan menemukan orang-orang seperti mereka. Saat itu lah aku putus kan "Alhamdulillah gak lolos SNMPTN" hehehe.. 

Dan buat kamu, jangan anggap tidak lulus SNMPTN akan berakhir pula masa depan mu. Masih banyak jalan untuk menuju impian mu! Meski nanti tidak lolos di PTN masih ada PTS yang bagus-bagus kok Yang melebihi PTN. 

Prospek kerja kamu juga tetep bagus kok, asal kamu sungguh-sungguh mengembangkan akademik,talenta  dan bakat mu!. 

Penulis: Dwi Ratna Kusumawati

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menilik Stunting dari Kaca Mata Medis dan Sosial.

Menilik Stunting dari Kaca Mata Medis dan Sosial. Kalian pasti tahu setiap tanggal 25 Januari di peringati dengan hari gizi dan makanan nasional. Nah kali ini indonesia menduduki posisi ke 4 dunia akan tetapi bukan suatu prestasi atau kebanggaan bagi Inodesia.   Pasalnya posisi ke 4 itu berupa masalah stunting menurut   World Healt Organization (WHO), hal tersebut sebagai ancaman bagi negara ini terhadap masalah stunting. Masih   banyak dikalangan masyarakat yang tidak tahu apa itu stunting?. Stunting adalah masalah kekurangan gizi yang kronis pada jangka waktu yang panjang, sehingga mengakibatkan pertumbuhan tinggi badan pada anak tidak sesuai dengan standar usianya.   menurut Wakil Presiden, Jusuf Kalla, stunting   indonesia sekitar 9 juta anak Indonesia cenderung bertubuh pendek atu kerdil. Menurut standar WHO suatu wilayah dianggap kronis jika pervelensinya mencapai diatas 20% sedangkan di indonesia sendiri pada tahun 2016 pervelensi sekitar 27.5 % atau hampir sepertig